THE MATURITY OF CONSUMER IN THE DYNAMIC CHANGES
Ekonomi global berlangsung stabil pada 2018, dimana GDP Dunia berada pada angka 3,7 sama dengan angka pada tahun 2017. Meskipun, pertumbuhan juga berlangsung di beberapa negara, seperti Australia, Developing Asia, dan Amerika. Sedangkan, untuk negara-negara berkembang (Developing Europe dan ASEAN), mengalami penurunan pada 2018 dikarenakan kondisi dinamika ekonomi yang berkepanjangan, ketakutan akan interdependesi Bank Sentral, kesalahan pengkajian atas kebijakan moneter, perlambatan dalam investasi, defisit current account, dan utang luar negeri yang memberatkan. Di sisi lain, ekonomi global pada tahun 2019 diprediksi akan mengalami peningkatan, didorong oleh beberapa negara, seperti Australia, Developing Asia, dan Amerika.
Indonesia pada tahun 2019 akan menghadapi periode politik, dimana sedikit banyak membawa pengaruh pada perekonomian. Kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2019 diprediksi akan mendapat dampak negatif dan positif yang mempengaruhi beberapa sektor. Sektor yang diprediksi akan berdampak negatif adalah sektor pertambangan, properti, travel, dan media. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kompetisi perdagangan dunia, isu SARA, dan banyaknya kampanye politik. Meskipun begitu, tahun politik 2019 membawa angin segar pada beberapa sektor, seperti sektor makanan, tekstil, pakaian, percetakan, iklan, dan konstruksi. Meningkatnya biaya pemilu dan adanya percepatan pembangunan menjadi faktor positif bagi sektor tersebut.
Kondisi pasar Indonesia pada tahun 2019 dipenuhi dengan berbagai pertanyaan, terlebih dengan adanya Pemilu Presiden pada 2019. Untuk itu, PERPI mencoba merespon secara aktif upaya-upaya untuk memahami bagaimana kondisi pasar ke depannya. PERPI mengadakan riset dengan kombinasi metodologi antara wawancara tatap muka (face to face interview) dan survei online, yang melibatkan 1.201 responden di Indonesia yang terbagi dalam 5 Zona (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa dan Sulawesi-Papua). Riset PERPI ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait persepsi konsumen terhadap situasi ekonomi, perubahan harga, serta melihat intensitas konsumen dalam melakukan pembelian pada tahun depan.
Beberapa hasil riset tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konsumen lebih percaya diri terkait kondisi ekonomi pada tahun 2019, dan memperkirakan bahwa pengeluaran mereka akan tetap stabil pada tahun 2019.
2. Persepsi terhadap makanan dan pakaian:
Persepsi bahwa harga untuk sektor makanan dan pakaian akan stabil.
Konsumen juga cenderung stabil terkait pengeluaran untuk retail food & beverage, food services, branded fashion, dan accessories & luxury products.
Di sisi lain, Millenials dengan segmen B mulai melakukan pembelanjaan produk branded fashion pada tahun 2019.
3. Persepsi terhadap rumah dan bank :
Persepsi bahwa harga akan stabil yang membuat adanya stagnansi pembelian produk rumah maupun bank.
4. Persepsi terhadap transportasi dan komunikasi :
Persepsi bahwa harga akan stabil yang membuat adanya stagnansi pembelian produk transportasi dan komunikasi.
Di sisi lain, alat komunikasi seperti Smartphones & Gadget tetap menjadi prioritas pembelian pada tahun 2019.
5. Persepsi terhadap pendidikan dan kesehatan :
Persepsi bahwa harga akan stabil yang membuat adanya stagnansi terhadap pengeluaran untuk pendidikan dan kesehatan.
Hanya konsumen di Bali dengan usia 40-49 tahun yang akan melakukan peningkatan terhadap pengeluaran di sektor pendidikan privat (formal dan informal).
6. Konsumen yang berbelanja paling banyak adalah Millenials, yang berada pada rentang usia 25-29 tahun, dengan SES A3 dan pendapatan sebesar Rp 4,25 – 7 juta.
Commentaires